Jajangkungan
a.
Nama dan Definisi Permainan
Jajangkungan dimainkan di lapangan atau jalanan
yang sepi, biasanya jajangkungan dipakai pada sore hari disela-sela istirahat
menunggu mandi sore yang selanjutnya diteruskan pada kegiatan keagamaan selepas
habis maghrib. Jajangkungan/egrang kerap dijadikan sebagi mata perlombaan pada
acara tujuh belas agustusan, perlombaan tersebut bisa berupa makan kerupuk,
lomba lari atau lomba bergaya dengan menggunakan jajangkungan sebagai media
utamanya.
b.
Aturan
Permainan
Untuk aturan
bermainnya berbeda-beda. Apabila bermain Egrang
ini hanya bertujuan untuk mengadu kecepatan, maka diawali dengan 3 anak atau
lebih dari garis start. Jika sudah ada aba-aba mulai maka para pemain akan
berlari dengan menggunakan egrang tersebut. Pemain yang lebih dulu sampai ke
garis finish maka itulah yang di jadikan sebagai pemenangnya.
Jika bermainnya yaitu
dilakukan oleh 2 orang. Setelah 2 orang tersebut sudah menaiki egrang dan
saling berhadapan serta sudah ada aba-aba mulai maka mereka akan saling
menjatuhkan dengan memukulkan kaki-kaki bambu lawan. Pemain yang bisa
menjatuhkan lawan maka itu pemenangnya. Permainan Egrang ini juga membutuhkan
kerja keras, keuletan, dan sportifitas. Para pemain bekerja keras untuk
mengalahkan lawan mereka. Membutuhkan keuletan dan ketekunan dalam proses
pembuatan. Egrang ini agar dapat seimbang ketika digunakan. Sikap sportifitas
yang dimiliki oleh seorang pemain saat bermain yaitu tidak berbuat curang dan
mau menerima kekalahan.
c. Cara Memainkan
Cara
memainkannya cukup sederhana dan gampang – gampang susah, namun butuh usaha
yang cukup untuk berlatih menjaga keseimbangan badan dan perlu keseriusan untuk
menguasainya. Di usahakan tongkat dipegang oleh kedua tangan, jika masih pemula
bisa di pegang oleh teman dari depan. Kemudian satu persatu kaki naik ke
tumpuan bambu yang sudah disediakan, kemudian jalan perlahan.
2.
Kelom Batok Kalapa
a.
Nama dan Definisi Permainan
Kelom Batok Kalapa adalah permainan egrang yang menggunakan
tempurung kelapa atau bambu sebagai pijakan dan diberi tali pengait untuk
mengangkat kaki yang dipijakkan (Hikmah, 2011). Jadi, ketika teman-teman
memainkan egrang batok, teman-teman akan berjalan dengan tempurung tersebut dan
digunakan sebagai pijakan. Selain itu, teman-teman juga harus menggunakan kedua
tangan untuk memegang masing-masing tali pengait, jadi tempurung yang dipijak
tidak bergeser. Permainan egrang batok biasanya dijadikan ajang kompetisi
berupa balapan dan pemenangnya ialah yang akan sampai terlebih dulua di garis
finish sembari berjalan dengan tempurung di telapak kaki.
b.
Aturan
Permainan
Untuk aturan
bermainnya apabila bermain kelom batok kalapa
ini hanya bertujuan untuk mengadu kecepatan, maka diawali dengan 3 anak atau
lebih dari garis start. Jika sudahada aba-aba mulai maka para pemain akan
berlari dengan menggunakan kelom batok kalapa tersebut. Pemain yang lebih dulu
sampai ke garis finish maka itulah yang di jadikan sebagai pemenangnya.
c.
Cara Memainkan
Cara bermainnya, Si pemain Kelom Batok berjalan menggunakan batok kelapa sebagai alas dan berpegangan dari seutas tali yang terikat dengan batok kelapa tersebut, sehingga si pemain dapat berjalan dan mengatur naik turunnya kaki.
3. Pecle
a.
Nama
dan Definisi Permainan
Permainan
pecle atau yang sering dikenal sebagai permainan engklek sangat terkenal dengan
istilah sunda manda. Pecle merupakan suatu permainan tradisional indonesia yang
berasal dan menjadi suatu ciri khas dari daerah tatar sunda. Permainan tradisional
pecel atau permainan engklek sangat terkenal dikalangan masyarakat khusunya
anak-anak. Setiap daerah mempunyai perminan yang hampit mirip dengan pecle
namun dari setiap daerah tersebut mempunyai keistimewaan tersendjri dan
keunikan tersendiri terhadap permainan pecle tersebut entah dari cara
permainannya aturannya dan lain sebagainya. Permainan ini sering dikatakan
sebagai permainan tradisional yang digemari atau menjadi favorit anak perempuan
namun tidak menutup kemungkinan bahwa anak laki-laki bisa memainkan permainan
ini.
b.
Aturan Permainan
Permainan ini hanya memerlukan kapur jika itu dimainkan di
atas tanag yang sudah di cor atau di aspal kapur ini berfungsi sebagai
pemberian garis yang digunakan sebagai petak petak untuk pecle atau untuk
engklek. Sistem permainannya sangat sederhana. Awalnya para pemain
mengambbarkan petak-petak pecle atau rumah pencle, kemudian para pemain imat
ataupun gacuk imat atau gacuk ini berupa pecahan keramik atau genting yang
berbentuk lepes ataupun bisa dari batu yang tipis yang permukaannya melebar.
Keramik dan genting ini digunakan sebagai alat untuk memulai permainan dan
mengapa pecahan keramik atauoun genting itu berguna agar supaya tidak keluar
dari garis petak yang digambarkan pada saat sebelum dimulainya permainan. Jika kemarik
atau genting itu berbentuk sedikit lebih bulat maka ini akan sangat lebih mudah
menggelinding ke luar garis yang menjadi petak-petak garis pecle.
c.
Cara Memainkan
Cara permainan ini pada awalnya keramik atau genting
(pecahan) ini terlebih dahulu dilempar kedalam petak yang digambbarkan, apabila
pecahan genting atau keramik tersebut melewati garis maka pemain tersebut
dianggap kalah dan harus rela berganti dengan pemain lainnya, dan jika pecahan
genting atau keramik tersebut ketika dilemparkan berada di dalam pegak yang
digambarkan maka pemain dapat melanjutkan permainan tersebut. Dan petak yang
berisikan pecahan keramik atau genting itu peraturannya tidak boleh diinjak
melainkan diharuskan untuk dilewafi atau pun dilompati satu langkah hingga
seterusnya. Ketika ada pemain yang banyak bermain dengan tidak pernah melakukan
salah maka pemain tersebut memiliki kesempatan dan banyak sekali petak ataupun
arena yang dimenangkan dan layak dijadikan sebagai pemenang.
4.
Gasing
a.
Nama dan Definis Permainan
Gasing sendiri berasal
dari dua suku kata, yaitu Gang dan Sing. Dimana Gang memiliki arti lorong atau
lokasi lahan dan Sing memiliki arti Suara. Dalam arti sederhananya, Gasing ini
memiliki arti sebuah permainan yang dimainkan di sebuah lokasi atau tempat yang
kosong dan mengeluarkan bunyi.
b. Aturan Permainan
Permainan ini dapat dilakukan satu lawan satu atau
berkelompok. Dalam permainan satu lawan satu, pemain yang gasingnya paling lama
berputar adalah pemenangnya.
c. Cara Memainkan
1.
Gasing di
pegang di tangan kiri, tangan kanan memegang tali
2.
Pada hitungan ke-3, semua anak melempar gasingnya ke
tanah.
3.
Gasing yang
dilempar akan berputar untuk beberapa saat hingga interaksi kakinya dengan
permukaan tanah membuatnya tegak lalu berputar untuk beberapa waktu.
5.
Sorodot Gaplok
a.
Nama dan Definisi Permainan
Sorodot Gaplok ialah permainan yg memakai
batu selaku sarana permainannya. Biasanya permainan ini sahaja dimainkan oleh
anak laki – laki ajah. Sorodot Gaplok memiliki dua kata, sorodot artinya
“meluncur” beserta gaplok artinya “tamparan”. Dinamakan sorodot gaplok sebab di
dalam permainan ini pemain wajib meluncurkan batu ke batu lainnya sampai-sampai
menghasilkan suara “plok” misal suara tamparan. Permainan ini biasanya
dimainkan dua penduduk ataupun lebih dan jumlah pemain genap.
b.
Aturan Permainan
Permainan ini bisa
dimainkan oleh dua orang atau lebih, yang penting jumlahnya genap. Karena kalau
lebih dari dua orang biasanya akan dibagi menjadi dua tim yang jumlah
anggotanya sama. Setelah dibagi dua tim, kita harus menentukan tim mana yang
main duluan dan tim mana yang kebagian jaga, biasanya dengan cara suit.
c.
Cara Memainkan
Kita
tinggal membuat garis di lantai atau tanah sebagai tempat meletakkan batu
secara berdiri. Kemudian buat garis lagi untuk tempat lemparan batu bagi tim
yang bermain. Jarak kedua garis itu biasanya sekitar 3-5 meter. Yang terakhir
jangan lupa kita siapkan juga batu yang tidak terlalu berat dan kalau bisa agak
gepeng dan bisa diberdirikan supaya memudahkan kita sewaktu membawanya di
punggung kaki. Setelah semua siap, tim yang bermain lebih dulu akan berjajar di
garis lempar. Secara bergiliran setiap anggota tim akan melemparkan batu yang
diletakkan di atas punggung kaki mereka ke arah batu lawan yang sebelumnya
diletakkan secara berdiri. Melemparnya juga tidak sembarang melempar, kita
harus mendekati garis lempar dengan cara ‘engklek’ terlebih dulu sebelum
nantinya ‘menyorodotkan’ batu itu. Jika si pelempar tidak mengenai batu lawan,
dia harus melempar batu itu lagi dari tempat batu itu jatuh. Tapi kali ini dia
harus melempar melalui kedua kolong kaki dengan tangan. Jadi dia harus jongkok
dan melemparkan batu itu melewati kolong kakinya. Tim pelempar harus
menjatuhkan semua batu lawannya untuk menjadi pemenang karena kalau tidak tim
mereka akan giliran menjadi tim penjaga.
6.
Perepet Jengkol
a.
Nama dan Definisi Permainan
Perepet Jengkol adalah permainan dari
sunda aki-laki atau perempuan tiga orang, memegang tangan saling memebelakangi
temannya masing-masing, kaki kanannya diangkat ke betis dianyamkan hingga kuat.
b. Aturan Permainan
Peserta perepet jengkol harus lebih dari
2 orang untuk meletakkan kaki di tengah-tengah diantara mereka kemudian harus
menjaga keseimbangan tubuh secara berkelompok.
c. Cara Memainkan
Cara memainkannya ini dilakukan dengan berdiri sambil berpegangan tangan dan membelakangi badan satu sama lain. Kaki dari para pemain perepet jengkol ini akan saling berkaitan dari arah belakang. Setiap pemain harus berkonsentrasi penuh untuk menjaga keseimbangan kelompok mereka agar tidak terjatuh.
7.
Gatrik
a.
Nama dan Definisi Permainan
Gatrik merupakan
salah satu permainan tradisional jaman dulu yang dimainkan oleh anak-anak
secara kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 2 orang sampai 4 orang. Permainan
ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat
berukuran panjang dan lainnya. Permainan ini tidak memerlukan peralatan yang
terlalu banyak. Hanya memanfaatkan lingkungan sekitar seperti lapangan atau
tanah terbuka.
b.
Aturan Permainan
Dalam permainannya si pemukul
diharuskan memukul dengan kena batang bambu yang kecil dan terlempar, dan untuk
penangkap harus mampu menangkap batang bambu yang di pukul oleh si pemukul.
Jika tidak sang pemukul akan mendapat nilai, maka disini sang penangkap harus
berhasil menangkap bambu itu untuk menggagalkan si pemukul untuk mendapat
nilai.
c.
Cara Memainkan
1. Bagilah pemain menjadi 2 kelompok. Kemudian
lakukan suit untuk menentukan kelompok mana yang menjadi penjaga dan mana
yang menjadi pemain
2. Letakkan bambu yang pendek diatas batu bata yang
disusun sejajar, kemudiankait sekuatnya dengan bambu panjang hingga melayang
jauh
3. Penjaga akan berusaha menangkap bambu atau kayu
itu, Apabila tertangkap akan terjadi pergantian kelompok penjaga, namun bila
tidak penjaga akan melemparkannya kearah kayu bambu panjang yang dilentangkan
di atas batu dari tempat jatuhnya bambu atau kayu kecil. Apabila mengenainya
maka terjadi pergantian, bila tidak pemain akan melakukan langkah selanjutnya
dengan mlakukan" getok lele " yaitu dengan mengetok bambu atau
kayu pendek kemudian memukulnya kearah penjaga. Penjaga akan melakukan hal
seperti sebelumnya
4. Penilaian permainan ini adalah dengan
mengukur jarak jatuhnya bambu atau kayu pendek dengan yang panjang.
5. Hadiah bagi pemain ia akan digendong penjaga dari
tempat jatuhnya bambu kearah tempat pemain memukul.
8. Rorodaan
a.
Nama dan Definisi Permainan
Permainan Rorodaan
merupakan permainan yang berasal dari Jawa Barat, namun tersebar di berbagai
daerah di Indonesia. Yang membedakan permainan ini antar satu daerah adalah
bentuk dari Rorodaan yang digunakan. Perbedaannya dapat terlihat dari bentuk
dudukan, stang kemudi, atau pun bentuk hiasan roda.
b. Aturan Permainan
Harus ada minimal 2 tim untuk
melakukan permainan ini untuk dilombakan dan mencari tim yang menang. Kemudian
Tidak boleh curang seperti melakukan dorongan oleh lebih dari 1 orang atau
memakai alat yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah dibuat.
c. Cara Memainkan
Cara memainkan
permainan ini sangat mudah. Dibutuhkan 2 orang dalam satu kali permainan, satu
sebagai pendorong dan lainnya sebagai pengemudi atau yang mengarahkan Rorodaan,
dan saling bergantian. Biasanya, Rorodaan dimainkan secara berkompetisi dan
yang tercepat sampai dialah pemenangnya. Permainan Rorodaan mengajarkan
anak-anak untuk saling berkerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Dengan saling
berkerjasama, anak-anak akan diajarkan untuk saling tolong-menolong dalam
mencapai kesuksesan dalam kehidupan.
9. Bedil Jepret
a. Nama dan Definisi Permainan
Bedil jepret umumnya terbuat dari
bambu kuning yang sudah berumur tua. Cara pembuatannya pun sangat sederhana.
Awalnya bambu dipotong sebatas ruas, kemudian bagian depannya diberi rongga
sepanjang 15 cm dengan kelebaran 5 cm. Pada bagian belakangnya yang tertutup
oleh ruas bambu juga diberi rongga untuk memasukkan bambu pelontar. Pelontar
ini juga terbuat dari bambu yang sudah dipotong pipih sehingga dapat mudah
lentur. Pelontar inilah yang kemudian mampu melejitkan biji peluru yang
dimasukkan ke dalam bambu.
b. Aturan Permainan
Aturannya yang terpenting tidak untuk melukai orang
lain. Kemudian alatnya harus yang mudah didapat, dicari, dan mudah dibuat.
Karena hakikatnya dalam permainan ini adalah melatih kefokusan karena mencarit
arget.
c.
Cara Memainkan
Jika dahulu anak-anak menggunakan batuan kerikil sebagai
peluru, kini peluru yang digunakan adalah lenca, yaitu sejenis sayuran yang
biasa digunakan oleh masyarakat Sunda sebagai lalapan. Terdapat dua sifat dalam permainan bedil jepret, yakni dimainkan
secara kelompok dan secara individual. Jika dimainkan secara
kelompok, peserta harus lebih dari dua orang, setiap kelompok berusaha menjadikan
lawan sebagai target, layaknya seseorang dalam medan perang. Sedangkan yang
bersifat individual dimainkan dengan cara menembakan peluru ke arah target yang
sudah ditentukan.
10.
Sumpit
a.
Nama dan Definisi Permainan
Dalam
bahasa Sunda, Susumpitan berarti memainkan sumpit. Menariknya, dalam tradisi
nusantara tidak hanya masyarakat Sunda yang memainkan sumpit, orang Dayak dan
Papua juga mengenal budaya ini sejak lama. Tentu sumpit dari berbagai suku
bangsa di Indonesia ini memiliki ciri khas dan bentuknya sendiri.
b. Aturan
Permainan
Harus masuk ke target yang sudah di
sediakan, di terget tersebut harus ada angka agar bisa terlihat siapa yang
skornya banyak
c.
Cara Memainkan
Cara
dalam permainan tradisional susumpitan sederhana, anak sumpit yang dihempaskan
harus mengenai sasaran berupa buah pepaya yang digantung dari jarak sekitar 5
meter. Meski terlihat mudah, namun dibutuhkan ketangkasan, yaitu perpaduan
antara ketenangan dan keahlian khusus untuk bisa mengenai target yang sudah
ditentukan.

Komentar
Posting Komentar